Jumat, 11 November 2011

Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang Antropologi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu  yang  memahami  sifat-sifat  semua  jenis manusia secara lebih banyak disebut dengan Antropologi. Sejak dahulu dibutuhkan oleh kaum misionaris  untuk  menyebarkan agama  nasrani.  Studi  antropologi di negara-negara yang maju dan berkembang sangat  diperlukan  bagi  pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Antropologi sangat luas cakupannya, dan tidak ada seorang  ahli  antropologi  yang  mampu  menelaah  dan  menguasai  antropologi secara  sempurna.  Demikianlah  maka  antropologi  dipecah-pecah  menjadi beberapa bagian dan para ahli antropologi masing-masing mengkhususkan diri pada  spesialisasi  sesuai  dengan  minat  dan  kemampuannya  untuk  mendalami studi secara mendalam pada bagian-bagian tertentu dalam antropologi. Dengan demikian,  spesialisasi  studi  antropologi  menjadi  banyak,  sesuai  dengan perkembangan  ahli-ahli  antropologi  dalam  mengarahkan  studinya  untuk  lebihmamahami sifat-sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.

1.2 Batasan Masalah

Kesinambungan antara antropologi dengan ilmu sosial dasar, diukur pada kehidupan nyata pada suatu etnis

1.3 Tujuan

Agar pembaca dapat memahami secara detail mengenai  ilmu sosial dasar dalam bidang Antropologi .

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Antropologi

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

2.2 Definisi Antropologi.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal  di daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya

2.2.1  Definisi Antropologi secara etimologis

Kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia  dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia.

2.2.2  Definisi Antropologi secara konseptual

1.       William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia
2.        David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak        terbatas tentang umat manusia.
3.        Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
4.        Ralfh L Beals dan Harry Hoijen
Antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa  yang dikerjakannya.

2.2.3 Definisi Antropologi secara operasional

            Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia seperti adat istiadat, kebudayaan nya, serta perilakunya.

2.3       Pengertian Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yg menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) .
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

2.3.1    Tujuan Ilmu Sosial Dasar

            ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian agar memperoleh wawasan yg lebih luas, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Aturan Sosial dan Antropologi

Pada Bab sebelumnya telah dijelaskan pengertian dari antropologi dan ilmu sosial dasar, maka pada bab ini akan menjelaskan tentang korelasi ilmu soisal dasar dengan antropologi. Bila ditelaah secara langsung bahasan tentang antropologi ini sangat luas, untuk itu kita akan mencoba mengecilkan ruang lingkupnya dengan memilih definisi antropologi dari salah satu ahli seperti yang dijelaskan pada baba sebelumnya.
Menurut Kuncoro Ningrat, antropologi adalah “ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan”. Disini dapat kita asumsikan bahwa perbedaan manusia di setiap penjuru dan belahan dunia, dapat dilihat dari warna kulit, bentuk fisik, serta kebudayaan yang dihasilkan, dapat juga kita sebut sebagai Ras , banyak sekali jenis ras yang diketahui seperti ras mongoloid, ras kaukasoid, ras arya dll. Setiap ras memiliki bentuk fisik yang berbeda, dan tentunya kebudayaan berbeda pula, kebudayaan ini yang menjadi titik ukur bagaimana satu ras dengan ras lainnya saling bersosialisasi, tentunya ada perbedaan prilaku di antara setiap ras, yang tidak menutup kemungkinan bahwa prilaku yang dilakukan suatu ras adalah hal tabu bagi ras lainnya. Hal ini lah yang menyulut perbedaan dan menghasilkan perselisihan di antara ras-ras, untuk itu diperlukan upaya untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan dibutuhkan prilaku sosial yang sesuai untuk dapat saling berkomunikasi tanpa menimbulkan konflik.
Mungkin anda masih ingat kejadian yang terjadi di afrika selatan manakala perbedaan ras antara ras kulit putih dan ras kulit hitam yang membedakan hak satu dan lainnya. Disini lah aturan sosial berperan dimana manusia satu dan yang lainnya memiliki hak yang sama, tidak ada perbedaan ras antara satu dan lainnya, hakikatnya prilaku yang dilakukan dibatasi dengan adanya aturan aturan sosial yang menjunjung tinggi derajat manusia di level yang sama pada setiap manusia tanpa mempedulikan manusia tersebut berasal dari ras mana, prilaku yang menyimpang akan ditindak lanjut karena hukum universal tentang hak asasi manusia dilindungi oleh semesta, yaitu masyarkat yang menjunjung tinggi hak asasi di seluruh dunia. Aturan sosial menjadi garis tepi sehingga manusia dapat hidup saling berdampingan tanpa memandang manusia melalui ras.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

            Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa sangatlah kuat pengaruhnya aturan sosial pada hubungan manusia dengan manusia lainnya, aturan sosial ialah garis tepi yang menjaga derajat manusia pada level yang sama secara global tanpa memandang rasnya.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar