BAB I PENDAHULUAN
Lingkungan
adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi sifat dan tinkah
laku manusia. Banyak contoh dalam kehidupan masyarakat, dimana di
lingkungan-lingkungan tertentu norma-norma dan etika tidak dijunjung
kembali sebagai pedoman hidup. Bersikap semaunya dan tidak memiliki
rasa malu sudah menjadi wabah masyarakat khususnya remaja pada masa
ini, untuk itu masyrakatperlu mengetahui cara untuk bersikap dan
bersosialisasi yang baik sesuai dengan lingkungan yang ditempati.
Tentunya setiap lingkungan memiliki pola tersendiri dalam
realisasinya di kehidupan nyata, pada makalah kali ini akan membahas
tentang cara bersikap dan bersosialisasi di berbagai lingkungan,
dengan tetap menjunjung etika dan norma norma sebagai pemdomannya.
Menghilangnya
etika dan norma-norma sebagai pedoman hidup untuk bersikap dan
bersosialisasi di lingkungan bermasyarakat, serta menyesuaikan
tindakan yang tepat pada lingkungan yang ditempati.
Makalah
kali ini hanya membahas tentang cara bersikap dan bersosialisasi di
lingkungan masyarakat secara baik dan benar, dan tindakan-tindakan
yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya.
Tujuan
dari makalah ini agar kita semua dapat memahami cara besrsikap dan
bergaul pada lingkungan yang ditempati secara baik dan benar, serta
mengamalkannya dalam kehidupan nyata. Sehingga mewujudkan kehidupan
masyarakat yang damai, tentram, aman dan produktif.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Sikap dan Sosialisasi
Istilah
sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini
untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Kemudian pada tahun
1888 Lange menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen
laboratorium. Kemudian konsep sikap secara populer digunakan oleh
para ahli sosiologi dan psikologi. Bagi para ahli psikologi,
perhatian terhadap sikap berakar pada alasan perbedaan individual.
Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan tingkah laku yang
berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala ini diterangkan
oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi sikap
memiliki arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan
kebudayaan.
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang
individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara
hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam
masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
2.2 Sikap Menurut para ahli
- W.A. Gerungan
Pengertian
Attitude itu dapat kita terjemahkan dengan sikap yang obyektif
tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan,
tetapi sikap tersebut di sertai sikap kecenderungan untuk bertindak
sesuai dengan sikap obyektif tersebut. Jadi Attitude itu dapat
di terjemahkan sebagai sikap dan kesediaan bereaksi tehadap suatu
hal.
- M Ngalim Purwanto
Sikap
atau yang dalam bahasa inggris di sebut Attitude adalah suatu
cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk
bereaksi dengan cara tertentu, sikap adalah suatu perbuatan/tingkah
laku sebagai reaksi respon terhadap suatu rangsangan stimulus yang
disertai dengan pendirian dan atau perasaan itu sendiri.
- H.C Witherington
Sikap
adalah kecenderungan untuk berfikir atau merasa dalam cara yang
tertentu atau menurut saluran- saluran tertentu. Sikap adalah cara
betingkah laku yang karakteristik yang tertuju terhadap orang-orang
dan rombongan-rombongan.
2.3 Sosialisasi Menurut para ahli
- Charlotte Buhler
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya
agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
- PeterBerger
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami
norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya.
- Paul B. Horton
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami
norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya.
- Soerjono Soekanto
Sosialisasi
adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat
yang baru.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Bersikap dan Bersosialisasi Yang Baik
Untuk
menjalin hubungan yang baik maka kita perlu mengetahui hal-hal
yang penting dalam lingkup bersosialisasi dan melakukan tindakan yang
tepat dalam bersikap. Besarnya pengaruh teman, keluarga, atau
masyarakat dalam lingkungan, perlu diberikan timbal balik yang sesuai
baik tindakan, pendapat dan argumen. Untuk itu,
kita harus mengetahui setika pergaulan agar meningkatkan
kemampuan kita dalam berhubungan dengan orang lain.
3.1.1 Cara Bersikap dan Bersosialisai Dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak
hal sederhana yang bisa dilakukan dalam bersosialisasi di lingkungan
sehari-hari, Berikut beberapa cara agar dapat menjalin hubungan yang
baik dalam kehidupan sehari hari baik di lingkungan keluarga,
pendidikan, ataupun di masyarakat luas.
- Penampilan Fisik
Penampilan
fisik memang tak selalu menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai,
tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai.
Bagaimanapun, kemasan penampilan fisik merupakan nilai estetis yang
bisa mendukung kesan pertama seseorang di mata orang lain. Penampilan
seseorang di identikan sebagai cerminan diri dan pribadi orang
tersebut
- Berbicara Sopan
Berbicara
sopan saat berkomunikasi dengan orang lain, sangatlah penting,
ketika kita salah berbicara karena tidak
memikirkan kata-kata yang tepat dengan perasaan dan logika, bisa saja
kita menyakiti hati orang lain. Karena itulah kita harus berusaha
menjaga kesopanan dalam bicara. Kesopanan bisa menimbulkan kesan
pertama yang baik saat kita berkenalan dengan teman baru atau dengan
lingkungan yang baru. termasuk guru, teman atau sahabat.
- Bersikap Tepat
Menunjukkan
sikap yang ramah dan pribadi yang disiplin merupakan simbol rendah
diri dari hati seseorang. Sangat penting untuk menjaga sikap dan
mengendalikan emosi agar dapat dihargai oleh orang lain. Selain itu
kita harus menunjukan pribadi disiplin, agar tetap menjaga wibawa
kita sebagai manusia yang memiliki hak dan martabat. Disiplin tidak
identik dengan kekerasan, disiplin berarti menjaga diri agar tidak
keluar dari batasan haki, dan membantu agar tidak ada orang lain yang
masuk dalam batasan haki yang kita miliki.
- Berbagi Dengan Sesama
Dengan
berbagi maka kita menunjukan rasa peduli pada lingkungan di
sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain dari rasa iri dan
dengki.
- Menerima Dari Semesta
Dengan
menerima kita menunjukan rasa menghargai pada Tuhan, lingkungan dan
orang lain yang berada di sekeliling kita, menerima berarti
membiarkan diri kita merasa bersyukur dengan apa yang kita miliki dan
nikmati, baik apa yang diberikan oleh Tuhan, alam dan orang lain.
- Jadilah Diri Sendiri
Pentingnya
menjadi diri sendiri dalam bersosialisasi sehingga kita dapat
menunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan
diri untuk sekedar diakui lingkungan pergaulan, dan merupakan benteng
bagi kita dalam menyikapi pengaruh lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari.
3.1.2 Rambu Dalam Bersikap dan Bersosialisai
Ada
aturan-aturan pokok dalam bersikap dan beresosialisasi yang harus kia
patuhi semaksimal mungkin agar tidak bersinggungan dengan idealisme
atau visi yang di yakini oleh orang orang di sekitar kita, agar
senantiasa membina hubungan yang baik dengan orang lain. Berikut
adalah rambu dalam bersikap dan bersosialisasi :
- Hindari Penghinaan
Janganlah
pernah melakukan hal-hal yang bersifat merendahkan, ejekan, dan
penghinaan dalam bentuk apapun terhadap orang lain, baik tentang
kepribadiannya, postur tubuhnya, kemampuannya dan kaadaan sosialnya.
Hal ini akan menyakiti hati seseorang dan menimbulkan dendam.
- Hindari Ikut Campur Urusan Pribadi
Hindari
ikut campur urusan pribadi orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi
kita. Karena akan menimbulkan ketidaksuka-sukaan di salah satu pihak.
- Hindari Memotong Pembicaraan
Hindari
memotong pembicaraan orang lain, karena orang lain ingin dihargai
untuk mengemukakan pendapatnya.
- Hindari Membanding-bandingkan
Hindari
membanding-bandingkan kelebihan atau kekurangan orang lain dengan
sengaja, baik itu berupa jasa, kebaikan penampilan, perbuatan, harta
dan sebagainya. Karena menyebabkan orange yg bersangkutan merasa
dirinya terhina.
- Hindari Merusak Kebahagiaan
Bila
seseorang tengah bergembira dan bahagia jangan sekali-kali kita
melakukan tindakan yang merusak kebahagiaan atau kegembiraannya.
- Hindari Mengungkit Masa Lalu
Janganlah
pernah mengungkit kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha
ditutup-tutupi. Biarkanlah orang lain bersemangat untuk mengisi
lembaran baru dengan kebaikan demi kebaikan.
- Hindari Amarah
Kemarahan
yang tak terkendali dapat menghasilkan pembicaraan dan perilaku yang
keji, yang akan melukai perasaan orang lain. Hal ini tentunya dapat
merusak hubungan baik di lingkungan manapun.
- Hindari Menertawakan Orang lain.
Sebagian
besar sikap menertawakan muncul karena menyaksikan kekurangan orang
lain. Ingatlah tertawa yang tidak pada tempatnya akan mengundang rasa
sakit hati.
Berbagai
macam rambu-rambu yang harus kita patuhi dan berbagai bentuk perilaku
yang harus kita hindari agar hubungan kita dengan sesama bejalan
baik. ubungan petemanan yang baik tentu akan sanggat bermanfaat bagi
perkembangan dan kemajuan pribadi kita.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bersikap
dan bersosialisasi yang baik harus dimulai dari diri sendiri,
kesadaran diri akan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan
orang lain dan menjunjung tingi norma-norma dan etika harus selalu
ditanamkan dalam diri kita masing-masing, guna terciptanya suasana
yang damai, aman, tentram dan harmonis dalam kehidupan.
4.2 Saran
Untuk
menanamkan cara bersikap dan bersosialisasi yang baik dalam
masyarakat, peran penting keluarga sangat diperlukan. Keluarga
berperan penting sebagai perisai yang menjaga hal-hal yang tidak baik
dilakukan oleh sanak saudara yang bersangkutan, untuk itu pendidikan
spiritual perlu ditanamkan dari usia dini dalam keluarga
masing-masing, dan aturan-aturan perlu dibuat oleh pimpinan keluarga
tersebut agar menjadi pembatasan-pembatasan yang menjauhkan sanak
saudaranya dari perbuatan tercela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar