BAB I PENDAHULUAN
Sistem
berorientasi objek mulai dikenalkan pada pertengahan Tahun 1970
hingga akhir 1980, sistem ini dikembangkan karena scalability
obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang
komplek, serta dapat menggunakan permodelan dinamis dan real time.
OO mulai diuji coba dan diaplikasikan antara 1989 hingga 1994.
Secara
awam sistem berorientasi objek dapat diartikan sebagai
pengorganisasian perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu
yang memiliki struktur data dan perilakunya sesuai dengan objek itu
sendiri. Objek dapat berupa apa saja tergantung dari siapa yang
melihat dan apa yang dilihat, setiap objek pasti memiliki atribut,
sifat, dan operasi tersendiri.
Sistem
berorientasi objek terdiri dari unsur-unsur yang merepresentasikan
objek itu sendiri seperti atribut yang dimiliki objek tersebut, sifat
objek tersebut dan bagaimana hubungannya dengan objek lainnya.
Membahas
tentang pengertian dari sistem berorientasi objek, apa yang dimaksud
dengan atribut pada objek, bagaimana sifat objek tersebut dan aturan
hubungan dari objek satu ke objek lainnya.
Untuk
memahami secara detail mengenai sistem orientasi objek dan
menjadikannya sebuah landasan, lalu dapat merepresentasikannya dalam
bahasa pemrograman dan analisis kebutuhan dalam sebuah sistem.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Berorientasi Objek
Objek
adalah kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas
dan mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas tersebut.
Pengertian berorientasi objek berarti pengorganisasian perangkat
lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur,
data, dan perilaku. Sistem berorientasi objek adalah cara baru dalam
memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut
konsep sekitar dunia nyata.
2.2 Unsur Unsur Di Dalam Objek
Setiap
objek mempunyai identitas yang dapat diukur dan memiliki nilai yang
bertujuan untuk membedakan entitas antara satu objek dengan objek
lain. Pada objek terdapat sifat konkrit yang melekat pada identitas
objek tersebut yang berfungssi untuk membedakan setiap objek walaupun
nilai atributnya hampir sama atau identik.
Objek
yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang
sama akan membentuk sebuah kelas yang merupakan wadah bagi objek yang
dapat digunakan untuk menciptakan objek, atau dengan kata lain suatu
kelas menggambarkan kumpulan dari objek yang mempunyai sifat
(atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan
semantik umum. Fungsi kelas objek adalah mengumpulkan data (atribut)
dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam
sebuah himpunan. Berikut adalah penjelasan mengenai unsur-unsur dalam
sebuah objek :
- Atribut
Atribut
menggambarkan data yang dapat memberikan informasi mengenai kelas
atau objek dimana atribut tersebut berada.
- Metode
Metode
adalah subprogram yang tergabung dalam objek bersama – sama dengan
atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang
terdapat dalam objek tersebut. Sering juga disebut sebagai procedure
atau function.
- Message
Message
merupakan cara untuk berhubungan antara satu objek dengan objek lain
dengan cara mengikirimkan pesan oleh suatu objek kepada objek
tertentu.
- Operasi
Fungsi
di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas suatu
objek.
2.3 Metodelogi Berorientasi Objek
Dalam
metodologi berorientasi objek, unsur-unsur objek dapat di asumsikan
seperti pada kehidupan nyata memiliki sifat-sifat tertentu, sehingga
unsur-unsur yang ada dalam objek saling berkesinambungan dan
membentuk sebuah objek, terdapat tiga cara yang sering digunakan
antara lain :
- Encapsulation(pengkapsulan)
Encapsulation
merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data
yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama –
sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar
tidak dapat mengaksesnya kecuali prosedur yang berada dalam objek itu
sendiri.
- Inheritance(Pewarisan)
Inheritance
adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi
data atau atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan
metode dari sebuah objek induk akan diturunkan kepada anak objek dan
demikian seterusnya. Ini menandakan bahwa atribut dan operasi yang
dimiliki secara bersama dalam sebuah kelas objek mempunyai hubungan
secara hirarki. Metode ini menggambarkan generalisasi dari sebuah
kelas objek.
- Polymorphism(Polimorfisme)
Polimorfisme
merupakan konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang
sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Ini berarti bahwa
operasi yang sama mungkin saja mempunyai perbedaan dalam kelas yang
berbeda atau bergantung kepada kelas yang menciptakan objek tersebut.
sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Ini berarti bahwa
operasi yang sama mungkin saja mempunyai perbedaan dalam kelas yang
berbeda atau bergantung kepada kelas yang menciptakan objek tersebut.
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem
berorientasi objek adalah sebuah pandangan dalam merekayasa perangkat
lunak secara lebih objektif, dimana kita memandang sebuah konsep
menjadi sebuah objek. Objek terdiri dari unsur-unsur pembangun
seperti atribut, operasi, metode dan hubungan yang menjadikannya
sebuah objek, objek direpresentasikan ke dalam kelas dengan
metodelogi tertentu sebagai cetak biru yang membentuk objek itu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar