Jumat, 11 November 2011

Perbedaan Sistem Berorientasi Objek & Sistem Terstruktur


BAB I PENDAHULUAN



    1. Latar Belakang

Pada Makalah sebelumnya kita telah membahas apa yang dimaksud dengan sistem berorientasi objek dan sistem terstruktur, kedua metodelogi ini digunakan dalam rekayasa perangkat lunak. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, baik sistem terstruktur maupun sistem orientasi objek keduanya masih sering digunakan sampai sekarang.
Kedua metodelogi tersebut memiliki cara pemodelan yang berbeda, pemodelan tersebut memudahkan pengguna untuk merancang sebuah sistem informasi agar tidak terjadi kesalahan saat mengimplementasikannya. Pada makalah kali ini penulis akan menjelaskan perbedaan antara sistem berorientasi objek dengan sistem terstruktur.


    1. Perumusan Masalah

Pemodelan sistem dalam sistem berorientasi objek dan sistem terstruktur memiliki bentuk pemodelan yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai fungsi dan tujuan yang sama.


    1. Batasan Masalah

Perbedaan sistem berorientasi objek dengan sistem terstruktur, dipandang dari segi pemodelan, alur kerja dan hasil akhir.


    1. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami lebih jelas tentang perbedaan antara Sistem Orientasi Objek dan Sistem Terstruktur. Setelah kita dapat memahami perbedaan metodelogi tersebut kita dapat lebih mengerti dan tahu metedologi yang mana yang harus digunakan dalam rekayasa perangkat lunak di sesuaikan dengan kondisinya

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Sistem Berorientasi Objek

Objek adalah kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas dan mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas tersebut. Pengertian berorientasi objek berarti pengorganisasian perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur, data, dan perilaku. Sistem berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata.
Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat karakteristik yang dimiliki sebuah objek yaitu:
  • Encapsulation (pembungkusan)
Encapsulation adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
  • Inheritance(pewarisan)
    Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
  • Polymorphism (polimorfisme –perbedaan bentuk)
Polymorphisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.


2.2 Pengertian Sistem Terstruktur

Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan inti utama pada disain sistem informasi.
Duran dan McCready menyatakan bahwa keuntungan utama dari pendekatan terstruktur adalah produktifitas tinggi, sistem kualitas yang lebih baik (bebas dari kesalahan), perawatan sistem penyelesaian yang lebih mudah, serta kemampuan yang lebih besar untu.k menarik dan mempertahankan kualitas manusia.
Dalam pemrograman yang terstruktur, pendekatan pembuatan program adalah dengan menganut konsep “top-down”. pada konsep ini, program dimulai dengan gambaran global, yang dinyatakan dengan nama-prosedur (sub-rutin) dan bukan isi detailnya. Selanjutnya prosedur sendiri bisa dipecah-pecah lagi menjadi prosedur yang lain. Konsep ini sangat memudahkan dalam pemodifian program. Bahasa pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan.Berikut bentuk yang digunakan dalam sistem terstruktur.


  • Sequential Structure
    Struktur Berurutan adalah struktur program yang paling sederhana. Setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah maka hanya ada satu cara memulainya yaitu dari bagian atas, dan cara untuk keluarnya yaitu dari bagian bawah.
  • Loop Structure
Struktur perulangan akan melakukan proses berulang ulang selama selama Kondisi bernilai True atau selama kondisi perulangan terpenuhi. Dan Kondisi akan berhenti jika hanya keadaan berubah menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi. Struktur pengulangan terdiri dari : FOR .. DO, While .. Do, REPEAT .. UNTIL


BAB III PEMBAHASAN



3.1 Kelebihan Sistem Berorientasi Objek

  • Maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
  • Pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
  • Dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.

3.2 Kelebihan Sistem Struktural

  • Cocok untuk program sederhana, yang mengadalkan kecepatan dalam proses
  • Sistem terstruktur tidak membutuhkan waktu lama dalam pengerjaan, karena analisis kebutuhan langsung diimplementasikan ke dalam bentuk program.
  • Pembuatan sistem tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena sistem terstruktur tidak membutuhkan sumber daya yang lebih.


3.1 Perbedaan Sistem Berorientasi Objek Dan Sistem Terstruktur

Perbedaan sistem orientasi objek dan sistem terstruktur, dilihat secara universal dari cara kerjanya:
  • Sistem Terstuktur bersifat struktural, di mana struktur data dan perilaku terpisah. Artinya, untuk mengelolanya dibutuhkan prosedur dan data yang disusun terpisah.
  • Sistem orientasi objek bersifat modular, di mana sebuah konsep dipandang sebagai objek. Sistem ini mengorganisasi konsep/ masalah sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.


Bisa dikatakan pada pemrograman berorientasi objek, dapat dilakukan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek. pemrograman berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular. Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program).

BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan

Dengan menggunakan sistem berorientasi objek maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut dilihat dengan mengasumsikan objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur.
Jadi, sangat jelas sekali bahwa sistem berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan seperti yang telah disebutkan diatas. Sedangkan untuk membangun sebuah aplikasi sederhana yang dibutuhkan dengan waktu sangat cepat maka sistem terstruktur dapat menjadi pilihan.




































DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar