Jumat, 11 November 2011

Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang Sosiologi


BAB I PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Ilmu sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Dalam ilmu sosiologi, kita mempelajari sekelompok individu yang memiliki hubungan, kepentingan bersama, dan memiliki budaya yang disebut dengan masyarakat, dengan menelaah tentang prilaku sosial dengan kelompok yang dibangun.
Dalam hal ini ada kesinambungan antara ilmu sosial dasar dan sosiologi dimana dalam ilmu sosial dasar kita mempelajari cara berprilaku dalam lingkungan sosial dan pemecahan masalah dari gejala-gejala yang timbul di lingkungan tersebut. Kita dapat melihat dalam sebuah kelompok masyarakat, ada banyak prilaku sosial yang timbul, dan ada pula gejala yang ditimbulkan, bagaimana masyarakat tersebut mengambil sebuah tindakan dan memecahkan permasalahan dari prilaku sosial tersebut, dapat dilihat dari eksistensi kelompok tersebut di mata kelompok lainnya.
1.2 Perumusan Masalah
Pemecahan masalah dari gejala sosial yang ditimbulkan oleh prilaku kelompok itu sendiri, mempengaruhi eksistensi sebuah kelompok.

1.3 Batasan Masalah
Prilaku sosial dalam sebuah kelompok, menyebabkan gejala sosial tersendiri dalam kelompok tersebut, dan mempengaruhi eksistensinya di mata kelompok lain.
1.4 Tujuan
Mempelajari gejala yang timbul dari prilaku sebuah kelompok dan mempelajari cara berprilaku dalam sebuah kelompok, agar dapat memecahkan gejala yang timbul dari prilaku masyarakat tersebut.

BAB II DASAR TEORI

 

2.1 Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.

2.1.1 Pokok Bahasan Sosiologi

Pokok bahasan sosiolgi ada empat:
  1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
  1. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
  1. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
  1. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.

2.1.2 Kegunaan Sosiologi 

         Kegunaan Sosiologi dalam masyarakat,antara lain:

  • Untuk pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
  • Untuk penelitian
Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik

2.2 Pengertian Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yg menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) .
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar. 
 

2.2.1 Tujuan Ilmu Sosial Dasar

ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian agar memperoleh wawasan yg lebih luas, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Sosial Dasar

Sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Dimana dalam sosiologi kita belajar untuk menelaah prilaku sebuah kelompok, berdasar sebuah pemikiran ilmiah serta kontrol dari masyrakat umum, atau kelompok yang lebih besar yang menaungi kelompok kecil lainnya. Sedangakan Ilmu Sosial dasar sendiri mempelajari cara berprilaku dalam sebuah lingkungan, dan bagaimana mengatasi permasalahan yang timbul dari gejala sosial dalam lingkungan tersbut.
Kita dapat mengasumsikan bahwa dalam sebuah lingkungan ada terdapat satu bahkan lebih kelompok, dimana setiap kelompok memiliki prilaku masing masing yang berberda, dapat diambil sebuah contoh, seperti masyarakat medan, dimana terdapat marga-marga yang bervariasi, bahkan dalam satu marga saja masih ada perbedaan kasta untuk marga-marga tertentu, yang memiliki peraturan adat yang tidak serupa, dan budaya yang berbeda pada setiap kasta, namun masih merupakan satumarga.
Pada hakikatnya sikap yang diambil baik peraturan ataupun budaya dalam sebuah kelompok, mempengaruhi eksistensi kelompok tersebut di mata kelompok lainnya yang sifatnya lebih dominan. Seperti yang terjadi di indonesia pada saat ini kita masih mengenah istilah darah biru di beberapa lingkungan, yang berarti keturunan bangsawan. Adapula perbedaan prilaku antara darah biru dan “bukan darah biru” masih sampai saat ini menjunjung tinggi attitude kesopanan yang sangat tinggi di lingkungan mereka, namun negatifnya dalam lingkungan tersebut masih ada perbedaan taraf sosial, dalam memperlakukan orang diluar kelompoknya dengan kurang adil, seperti masih adanya istilah kacung atau budak, yang memang dilarang diperlakukan sama dengan kelompok lainnya, dan itu adalah sebuah istiadat yang turun-temurun yang masih dijaga oleh kelompok tersebut.
Saat ini banyak kelompok-kelompok baru yang muncul tidak mengatasnamakan ras, suku, atau budaya, tetapi lahir dari sebuah perkembangan zaman yang semakin maju, yang disebut dengan kelompok modern yang biasa disebut dengan masyarakat hedonic. Dalam lingkungan hedonic, prilaku kelompok sangat bevariasi, bahkan ada dalam kelompok tersebut membuat sebuah sub-sub kelompok lain yang dibuat berdasar visi atau pandangan yang sama dalam beberapa bidang seperti hobby atau kegemaran, pekerjaan, tokoh, dll.
Berbagai gejala yang timbul dari kelompok-kelompok tersebut tidak semuanya berpengaruh positif, diantaranya ada yang berpengaruh negatif, untuk itu masih harus ada garis tepi yang membatasi, misalkan dalam sebuah kelompok selalu disusun sebuah struktur organisasi yang jelas, bukan untuk membedakan kedudukan seseorang dalam sebuah kelompok, tetapi untuk menyeimbangkan eksistensi kelompok tersebut di mata kelompok lainnya, dominasi sebuah kelompok sangat penting untuk menjaga kelangsungan kelompok agar kelompok tersebut tetap ada.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

   Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa pentingnya sebuah struktur organisasi dalam sebuah kelompok agar dapat menyeimbangkan setiap hak dan kewajiban dari anggota kelompok yang bersangkutan, agar tetap menjaga eksistensi kelompok tersebut di mata kelompok lainnya, harus disandingi dengan manejerial yang baik dari kelompok tersebut.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar