BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan
yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan barn
tentang tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti
diperlukannya suatu pendekatan lain. Metode lain itu adalah
"pendekatan terstruktur" yang muncul pada permulaan tahun
1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga disebut sebagai
"pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan
engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan
terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas
atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam
mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah
(order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem
yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan inti utama pada disain
sistem informasi. "Struktur " dapat dihubungkan dengan
cara dan bentuk penyusunan sesuatu. Struktur juga dapat dikatakan
sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur
dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian
yang dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan
struktur merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis,
dan alternanrif kategori disain.
Perumusan
Masalah
Memahami
cara pemrosesan suatu masalah secara sequential/ terstruktur
untuk menghasilkan sebuah informasi dengan media pemodelan
menggunakan ERD dan DFD.
Batasan Masalah
Sistem
terstruktur menggunakan pemodelan ERD dan DFD dalam penyelesaian
suatu permasalahan.
Tujuan
Agar
pembaca dapat memahami secara detail mengenai Sistem Terstruktur
dengan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data flow Diagram),
serta dapat dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem
Terstuktur pemrograman.
BAB II DASAR TEORI
Kebutuhan
tentang metodologi dalam perkembangan sistem infomasi juga
dikemukakan oleh Brookes dkk. Mereka menyatakan bahwa "Meskipun
tahap-tahap perkembangan sistem merupakan kerangka kerja yang berguna
untuk mempertimbangkan keseluruhan proses analisis dan disain sistem,
mereka yang bertanggung jawab melaksanakan tugas tersebut memerlukan
gambaran dan metodologi yang harus diikuti. Tanpa metodologi yang
sesuai, seorang analis atau disainer yang kurang berpengalaman akan
menemui kesulitan dalam menentukan yang lebih rumit dapat dipecahkan,
dan sistem penyelesaian (resulting system) mudah perawatannya,
fleksibel, lebih memuaskan pemakai, dapat didokumentasikan dengan
lebih baik, sesuai dengan waktu dan anggaran yang ada”. Duran dan
McCready menyatakan bahwa keuntungan utama pada pendekatan
terstruktur adalah produktifitas tinggi, sistem kualitas yang lebih
baik (bebas dari kesalahan), perawatan sistem penyelesaian yang lebih
mudah, serta kemampuan yang lebih besar untu.k menarik dan
mempertahankan kualitas manusia.
Menurut
Nauman dkk., kita dapat mengatakan bahwa untuk menentukan, menetapkan
dan memenuhi tuntutan informasi organisasi secara tepat dan lengkap,
adalah merupakan tugas sistem informasi organisasi. Unsur paling
penting pada sistem tersebut adalah manusia: manajer, pemakai persone
pengembangan sistem, serta personel pengoperasian. Akan tetapi untuk
mendapatkan set persyaratan informasi yang benar dan lengkap adalah
merupakan suatu hal yang sukar. Davis memberikan tiga alasan
sehubungan dengan kesukaran tersebut yaitu:
Sebagai
pemroses informasi dan penyelesai masalah manusia mempunyai
keterbatasan.
Adanya
keanekaragaman dan kerumitan tuntutan informasi.
Adanya
pola interaksi yang rumit di antara pemakai dan analis dalam
menentukan tuntutan.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pendekatan Sistem
Terstruktur
Dalam
pemrograman yang terstruktur, pendekatan pembuatan program adalah
dengan menganut konsep “top-down”. pada konsep ini, program
dimulai dengan gambaran global, yang dinyatakan dengan nama-prosedur
(sub-rutin) dan bukan isi detailnya. Selanjutnya prosedur sendiri
bisa dipecah-pecah lagi menjadi prosedur yang lain. Konsep ini sangat
memudahkan dalam pemodifian program. Bahasa pemrograman terstruktur
adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai
kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan
dipanggil dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter
yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan.Kontrol program
terstruktur (Tiga tipe Bahasa pemrograman terstruktur):
Terurut
(sequence)
Pilihan
(selection/conditional)
Pengulangan
(repetition – loop)
3.2 Data Flow Diagram
Data
Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di
mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan
dari data tersebut.Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama,
yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau
untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru. Ada 3
(tiga) jenis DFD, yaitu ;
Context
Diagram (CD)
DFD
Fisik
DFD
Logis
3.2.1 Context Diagram
(CD)
Jenis
pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD
Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah
sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan
ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal.
(CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan
entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses
dalam sistem). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar
CD;
Batas
Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
Lingkungan
Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau
mempengaruhi sistem tersebut.
InterfaceSistem adalah
aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem
tersebut.
Menggunakan
satu simbol proses,
Nama/keterangan
di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
Antara
Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
Jika
terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,
diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah
penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( *
) atau garis silang ( # ).
Jika
Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh
peran yang dipermainkan personil tersebut.
Aliran
data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data
berbeda.
3.2.2 DFD Fisik
Adalah
representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan
entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan
aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut.
Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian),
atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang
mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang
dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).Perlu
diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran
(simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD
fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan
bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran
tersebut.
3.2.3 DFD Logis
Adalah
representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses
dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar
dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat
dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili
logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa
perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses
dalam sistem tersebut dilakukan.Keuntungan dari DFD logis
dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada
fungsi-fungsi yang dilakukan sistem. Komponen-komponen DFD:
Komponen
Terminator / Entitas Luar
Proses
Komponen
Data Flow / Alur Data
Simpanan
Data
3.3 Entity Relation Diagram
Diagram
Hubungan Entitas atau entity relation
diagram merupakan model
data berupa notasi grafis dalam
pemodelan data konseptual
yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri
merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data
yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan
konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model
relasional. Diagram hubungan entitas ditemukan oleh Peter
Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a
Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan
setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar
lainnya. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian
dari perangkat
lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena tidak
ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas.
Diagram
hubungan entitas digunakan untuk mengkonstruksikan model data
konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan
mengimplementasikan basis
data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS (Database
Management system). Dengan diagram hubungan entitas ini kita
dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.
Diagram hubungan entitas dapat membantu dalam menjawab persoalan
tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling
berhubungan.
Entitas adalah
suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai,
sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang
akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A
adalah seorang pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika
B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena
itu harus dibedakan entitas sebagai bentuk umum
dari deskripsi tertentu
dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh di atas. Contoh lain
dari entitas adalah:
Entitas
yang bersifat fisik. Contoh : pegawai, guru, dan karyawan.
Entitas
yang tidak bersifat konsep.
Contoh: gaji,sekolah
Entitas
yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri,
keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan
entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik
disebutidentifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan
atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya
dari entitas kuat yang lain).
Entitas
yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan
dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain
ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai
untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying
owner dan relasi yang
menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying
relationship Contoh entitas pegawai
Entitas
mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendekripsikan
karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau karakteristik
yang dimiliki oleh suatu entitas dimana properti atau karakteristik
itu bermakna atau berarti bagi organisasi atau perusahaan, misalnya
untuk pencatatan data pegawai di suatu instansi, entitas pegawai
mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama, alamat,
nomor telepon, gaji pokok dan lainnya. Setiap diagram hubungan
entitas bisa terdapat lebih dari satu atribut. Atribut digambarkan
dalam bentuk elips.Entitas
memiliki himpunan atribut yang berasosiasi dengannya.
Atribut
terdiri dari atribut sederhana atau atormis, atribut komposit,
atribut berharga tunggal. atributnull-value, atribut kunci,
atribut bernilai banyak dan atribut turunan. Masing-masing atribut
memiliki ciri tersendiri. Atribut atormis tidak dapat dibagi-bagi
menjadi atribut yang sederhana. Atribut komposit adalah atribut yang
dapat dipecah menjadi atribut lain, misalnya atribut alamat dapat
dipecah menjadi atribut jalan, kecamatan, kelurahan,kota serta kode
pos. atribut komposit digunakan pada database untuk kemudahan
menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam database atribut
berharga tunggal mempunyai satu harga untuk entitas tertentu,
atribut null-valuetidak mempunyai nilai, atribut kunci
merupakan atribut unik dari suatu entitas dan nilai dari atribut
kunci akan berbeda untuk masing-masing entitas.atribut bernilai
banyak adalah atribut yang entitasnya lebih dari satu, misalnya
adalah atribut hobi. Atribut hobi ini bisa terdiri dari atribut
berenang, atribut voli dan atribut berbelanja.atribut turunan
merupakan atribut yang didapat dari atribut lainnya.Pada entitas
pegawai terdapat atribu nomor induk yang biasanya terkandung nilai
tahun masuk, misalnya NIP =5195025, berarti Pegawai yang bersangkutan
masuk pada tahun 1995), maka jika kita tambahkan atribut Lama_Kerja
pada entitas Pegawai, atribut Lama_Kerja dapat kita hitung dengan
cara mengurangkan tahun dimana perhitungan dilakukan (katakanlah
2005) dengan tahun mahasiswa yang bersangkutan masuk ke Instansi
(Hasilnya 10 tahun).
Relasi
adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas yang
lainnya. Pada penggambaram diagram hubungan entitas, relasi adalah
perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya.
Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan
entitas lainnya. Frasa ini berimplikasi bahwa relasi mengijinkan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan
suatu entits dengan lainya. Hubungan dibedakan antar bentuk hubungan
antar entitas dengan isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas
pegawai dan entitas bagian adalah jam kerja, sedangkan isi
hubungannya dapat berupa total jam kerja, gaji lembur. Relasi
digambarkan dalam bentuk intan. Pada model data relasi hubungan antar
data dihubungkan dengan kunci relasi. Tipe hubungan di antara
beberapa buah tipe entitas adalah kumpulan dari relasi di antara
entitas-entitas dari tipe entitas tersebut.
Relasi
mempunyai karakteristik terdiri dari kumpulan tuple-tuple,
urutan dari tuple-tuplemerepresenrasikan data pada
tingkat abstrak logis dan
urutam data dianggap penting.
Batas
Keikutsertaan ( Participation onstrain).Batas keikutsertaan dari
relasi terdiri dari total, parsial, satu ke satu, satu ke banyak atau
banyak ke satu, dan banyak ke banyak. Batas total menunjukkan pada
semua elemen, misalnya semua karyawan harus bekerja pada suatu
departemen. Batas parsial menunjukkan pada suatu entitas tertentu
hanya berhubungan dengan satu entitas yang lain. Batas satu ke satu
menunjukkan pada atribut kunci pada derajat relasi dapat ditempatkan
pada salah satu entitas. Batas satu ke banyak menunjukkan attribut
kunci pada derajat relasi ini hanya dapat dimasukan sebagai atribut
dari tipe entitas pada sisi N dan batas banyak ke banyak menunjukkan
sejumlah entitas berhubungan dengan sejumlah entitas B. Atribut ini
harus tetap di nyatakan sebagai atribut relasi dan tidak dapat
digabungkan pada salah satu entitas yang tertib.
Model
relasional adalah model yang menggunakan sejumlah tabel
untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data. Setiap
tabel memiliki sejumlah kolom, setiap kolom memiliki nama yang unik.
Model relasional memiliki struktur record berformat
tertentu dimana masing-masing isinya memiliki tipe-tipe yang berbeda
(Misalnya tipe data untuk nomor induk pegawai adalah string,
tentu berbeda dengan tipe data untuk nama [misalnya: string] yang
panjangnya tidak ditentukan, bergantung pada komputer tempat aplikasi
diimplementasikan.Kebutuhan tentang metodologi dalam perkembangan
sistem infomasi juga dikemukakan oleh Brookes dkk. Mereka menyatakan
bahwa "Meskipun tahap-tahap perkembangan sistem merupakan
kerangka kerja yang berguna untuk mempertimbangkan
keseluruhan
proses analisis dan disain sistem, mereka yang bertanggung jawab
melaksanakan tugas tersebut memerlukan gambaran dan metodologi yang
harus diikuti. Tanpa metodologi yang sesuai, seorang analis atau
disainer yang kurang berpengalaman akan menemui kesulitan dalam
menentukan yang lebih rumit dapat dipecahkan, dan sistem penyelesaian
(resulting system) mudah perawatannya, fleksibel, lebih memuaskan
pemakai, dapat didokumentasikan dengan lebih baik, sesuai dengan
waktu dan anggaran yang ada. Duran dan McCready menyatakan bahwa
keuntungan utama pada pendekatan terstruktur adalah produktifitas
tinggi, sistem kualitas yang lebih baik (bebas dari kesalahan),
perawatan sistem penyelesaian yang lebih mudah, serta kemampuan yang
lebih besar untu.k menarik dan mempertahankan kualitas manusia.
Terdapat 3 macam derajat dari relationship, yaitu :
Unary
Degree (derajat satu)
Bila
satu entity mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri. Digambarkan
sebagai berikut :
Binary
degree (derajat dua)
Bila
satu relasi menghubugkan dua entity, digambarkan sebagai berikut :
Ternary
degree (derajat tiga)
Bila
satu entity menghubungkan lebih dari dua entity. Digambarkan sebagai
berikut :
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
ERD
(Entity Relationship Diagram) adalah pemodelan data utama yang
membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam
entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas. Entitas/Entity
adalah suatu tempat atau objek untuk menyimpan data. Contoh: Entitas
buku untuk menyimpan atribut mengenai buku (judul buku, kode buku,
pengarang, dsb). Entity digambarkan dengan Persegi dalam ERD.
Relasi/Relationship
adalah hubungan yang terjadi antara entitas atau lebih. Contoh:
Entitas buku dan Entitas Pengarang memiliki hubungan "ditulis",
yang artinya, pengarang menulis buku, dan buku ditulis pengarang.
Selain itu, terdapat relasi "one to one", "one to
many", dan "many to many" dalam entity. Relasi ini
digambarkan dengan garis dalam ERD.
Atribut/Attribute
adalah ciri umum semua entitas atau semua yang ada dalam entitas.
Contoh: Entitas pengarang memiliki atribut nama, alamat, no telpon,
dsb. Atribut digambarkan dengan lingkaran memanjang dalam ERD tapi
jarang sekali dalam ERD atribut ikut digambarkan. Atribut juga sering
disebut dengan field atau kolom dalam suatu ERD.
Jenis-jenis
atribut, yaitu Key, Atribut Simple, Atribut Multivalue, Atribuy,
Composite, Atribut Derivatif, terdapat 3 macam derajat dari
relationship, yaitu :
Unary
Degree (derajat satu),
Binary
degree (derajat dua) dan
Ternary
degree (derajat tiga
Data
flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan
(misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagianya).
DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat
menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Komponen-komponen
DFD
DAFTAR PUSTAKA